Latar Belakang

Jumlah pemuda usia produktif di Indonesia dalam beberapa waktu ke depan akan mencapai masa emasnya hingga tahun 2045, dengan prediksi proporsional 70% usia produktif akan mendominasi pada tahun 2030. Menyambut hal tersebut, diperlukan persiapan pencegahan potensi konflik atau krisis untuk menghadapi banyaknya jumlah penduduk pada masa itu, salah satunya dengan memperkuat jaringan penyelamat lingkungan hidup. 

Isu perubahan iklim adalah isu yang menjadi perhatian generasi muda di banyak negara. Cambridge International menyebutkan dalam survei perspektif global pertamanya bahwa lebih dari 11.000 siswa berusia 13-19 tahun tertarik dengan isu-isu global seperti isu perubahan iklim di sekolah. Di Indonesia, survei dilakukan oleh IDN Research Institute yang dilakukan kepada masyarakat berusia 15-24 tahun berbentuk random sampling dari 12 kota dan beberapa lokasi aglomerasi mengatakan 79% menyatakan perubahan iklim merupakan isu serius yang perlu dihadapi.

Secara tidak langsung, green lifestyle mulai tumbuh di banyak generasi muda di tengah dengungnya isu perubahan iklim meskipun belum banyak menjadi satu gerakan signifikan yang dapat menumbuhkan budaya ramah lingkungan dalam komunitas atau masyarakat, terutama untuk generasi muda. Keinginan untuk berbuat konkret dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup mulai tumbuh sehingga perlu disediakan wadah bagi generasi muda untuk mewujudkannya. Indonesia telah memiliki wadah jejaring tingkat nasional bernama Green Youth Movement dan Kader Konservasi Alam yang patutnya perlu diperkenalkan kepada dunia untuk memperluas akses mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dari banyak negara, juga menginspirasi negara lain untuk melakukan hal serupa.

Tujuan atau Output yang ingin dicapai

– Memperkenalkan bentuk jejaring pemuda Kader Konservasi Alam dan Green Youth Movement terhadap upaya penyelamatan lingkungan hidup kepada dunia.

– Memperluas cara berfikir dan bertindak jejaring pemuda Kader Konservasi Alam dan Green Youth Movement melalui masukkan dan pengalaman dari negara lain untuk memperkuat solidaritas dan bentuk konkret kegiatannya

– Memfasilitasi generasi muda untuk berbagi cerita dan bertukar pengalaman terhadap pengelolaan lingkungan hidup.

Target audience yang diinginkan

– Masyarakat internasional berusia 13-17 tahun

– Delegasi antar-negara

– Masyarakat atau pengunjung umum